Jumat, 30 Maret 2012

PERBEDAAN KEKUASAAN DAN WEWENANG

Kekuasaan diartikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang diinginkan pada kekuasaan yang dipegangnya. Kekuasaan merupakan hubungan antara pihak yang dapat mempengaruhi pihak lain (pemimpin) dengan pihak yang menerima pengaruhnya (pengikut).

Wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai dukungan dan pengakuan dari masyarakat dalam memperoleh hak – haknya. Wewenang akan berhasil apabila dibarengi dengan kekuasaan yang nyata.
A.      Kekuasaan
1.      Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya
Kekuasaan tertinggi dalam masyarakat adalah kedaulatan yang dijalankan oleh segelincir golongan masyarakat. Disebut juga the ruling class (Gaetano Mosca).
Adapun sumber – sumber kekuasaan adalah sebagai berikut :
·         Militer, polisi, kriminal
Sebagai pengendali kekerasan.
·         Ekonomi
Sebagai pengendali tanah, buruh, kekayaan material, produksi.
·         Politik
Sebagai pengambil keputusan.
·         Hukum
Mempertahankan, memgubah, melancarkan interaksi.
·         Tradisi
Sistem kepercayaan nilai – nilai.
·          Ideologi
Pandangan hidup, integrasi.
·         Diversionary power
Kepentingan rekreatif.
2.       Unsur – unsur pokok kekuasaan :
·         Rasa takut
Menimbulkan kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang ditakuti.
·         Rasa cinta
Akan menghasilkan perbuatan – perbuatan yang positif.
·         Kepercayaan
Timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang atau lebih yang bersifat asosiatif.
·         Pemujaan
Pemegang kekuasaan mempunyai dasar pemujaan dari orang lain.
3.      Cara Mempertahankan Kekuasaan
Kekuasaan dapat dipertahankan dengan cara – cara berikut :
a.      Dengan jalan meninggalkan segenap peraturan – peraturan lama, terutama dalam bidang politik yang merugikan kedudukan penguasa.
b.      Mengadakan sistem – sistem kepercayaan.
c.       Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik.
d.      Mengadakan konsilidasi secara horizontal dan vertikal.
4.      Kedudukan juga dapat diperkuat dengan :
a.      Menguasai bidang – bidang kehidupan tertentu.
b.      Penguasaan bidang – bidang kehidupan dalam masyarakat yang dilakukan dengan paksa dan kekerasan.
5.      Bentuk – Bentuk Lapisan Kekuasaan
·         Tipe Kasta
adalah lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku. Contohnya adalah pada masyarakat berkasta.
·         Tipe Oligarkis
adalah dimana masih ada garis pemisah yang tegas, tetapi warga masih bisa memperoleh kesempatan memiliki kekuasaan.
·         Tipe Demokratis
adalah lapisan yang sifatnya menyeluruh dan terus bergerak.

B.      Wewenang
1.      Wewenang Kharismatis, Tradisional dan Rasional (Legal)
Perbedaan antara ketiganya adalah hubungan antara tindakan dengan dasar hukum yang berlaku.
·         Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus (pembawaan dan aura positif) yang ada pada diri seseorang.
·         Wewenang tradisional adalah wewenang yang bukan karena mempunyai kemampuan – kemampuan khusus, tetapi karena mempunyai kekuasaan dan wewenang yang telah turun menurun dan bahkan menjiwai masyarakat.
·         Wewenang rasional (legal) adalah wewenang yang didasarkan pada sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat.
2.      Wewenang Resmi dan Tidak Resmi
Wewenang resmi bersifat sistematis, diperhitungkan, dan rasional. Biasanya pada kelompok besar yang tetap.
Wewenang tidak resmi bersifat spontan, situasional dan didasarkan pada faktor saling mengenal. Dalam masyarakat kecil, wewenang tidak resmi dapat menjadi resmi apabila terlalu seringnya terjadi pertikaian antar anggota.
3.      Wewenang Pribadi dan Teritorial
Wewenang pribadi sangat tergantung pada solidarisan antar anggota. Wewenang territorial yaitu dimana tempat tinggal memegang peranan yang sangat penting. Yang membedakan keduanya adalah timbul dari sifat dan dasar kelompok - kelompok sosial tertentu.
4.      Wewenang Terbatas dan Menyeluruh
Wewenang menyeluruh adalah suatu wewenang yang tidak dibatasi oleh bidang – bidang kehidupan tertentu.

C.      KesimpulanWewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta agar dirinya dipatuhi orang lain. Kekuasaan harus dipertahankan oleh setiap individu agar tetap berjalan. Karena kekuasaan yang mengatur hidup manusia. Begitu juga dengan wewenang yang tidak kalah pentingnya. Wewenang haruslah didasari kekuasaan yang kuat dan nyata agar dapat berjalan dengan baik.

SUMBER:


PERANAN STAF DALAM ORGANISASI

 PERANAN STAF

     Telah dikemukakan bahwa dalam organisasi bentuk lini dan staff ada dua kelompok tenaga kerja. Kelompok pertama adalah mereka yang tugas utamanya bersifat menterjemahkan tugas pokok menjadi aktivitas, sedang di pihak lain terdapat mereka yang tugasnya melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi lancarnya roda organisasi dan mekanisme kerjasama yang harmonis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kedua kelompok ini mempunyai peranan penting dalam merealisasi tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
    Sepintas lalu kelihatan seolah-olah karyawan lini lebih penting karena tugas meraka yang utama melaksanakan aktivitas penting untuk merealisasi tujuan. Malah dianggap kadang-kadang bahwa tanpa karyawan staff tujuan dapat juga direalisasi. Pandangan ini terutama dalam organisasi modern kurang tepat, walaupun sifat aktivitas karyawan staff sebagai penunjang kegiatan yang dilakukan olah karyawan lini, akan tetapi peranan mereka dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi sangat penting. Dengan bantuan karyawan staff organisasi dapat mendayagunakan resources yang dimiliki perusahaan secara optimum, karena mereka dapat melihat berbagai kemungkinan, pendidikan dan pengalaman mereka memungkinkan memilih kesempatan yang terbaik.


FUNGSI GARIS & STAF

1.      Dengan makin berkembangnya perusahaan kekompleksan fungsi yang perlu untuk pelaksanaan tugas berkembang lebih cepat sehingga manajemen perlu bantuan melalui spesialisasi yang disebut staf.
2.      Penciptaan fungsi staf atau fungsi sekunder ini dengan mendiferensiasikan kegiatan ke luar dari rantai komando.
3.      Fungsi staf membantu dan memperlancar kerja fungsi garis.
4.      Agar fungsi staf bermanfaat harus jelas fungsinya, dibatasi jumlahnya, tugas pimpinan memang meningkat, staf diberi informasi yang diperlukan, dimintai nasihat, didorong berinisiatif.


DEFINISI STAF

Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.

Jenis-jenis staf :

1.       Staff pribadi (personal staff)
Staff pribadi dibentuk untuk memberikan saran bantuan dan jasa kepada seorang manajer. Staff pribadi sering disebut asisten atau asisisten staff yang mempunyai banyak tugasuntuk atasan dan biasanya generalis.
2.       Staff spesialis
Memberikan saran, konsultansi, bantuan dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi. Bertaggung jawab ke tingkatan-tingkatan organisasi yang bermacam-macam, seperti tingkatan divisi, tingakatan bagian ataupun tingkatan cabang yang berdiri sendiri.

Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai staf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya.

Baishline mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :

1.      Pengetahuan yang luas tempat dimana dia bekerja.
2.      Punya sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah.
3.      Punya semangat kerja sama yang ramah.
4.      Kestabilan emosi dan tingkah laku yang sopan.
5.      Kesederhanaan
6.      Kemauan baik dan optimis.

Kualifikasi utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi. Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf yaitu menambah biaya administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan kekuasaan, tanggung jawab serta akuntabilitas.


MACAM-MACAM STAF:

Staf Penasihat
       Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan Manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses. Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :
1.      Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
2.      Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
3.      Mengadakan evaluasi atau penilaian.
4.      Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.
5.      Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
6.      Membuat kesimpulan.
7.      Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.

Staf Pelayanan ( Staf Specialis )
       Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan


SUMBER: