Rabu, 31 Oktober 2012

KESERUAN DI PULAU TIDUNG


Sewaktu berunding mengenai destinasi liburan dengan budget yang terjangkau, jarak yang dekat, waktu yang efisien dan suasana menyenangkan untuk melepas penat dari segala aktivitas sehari - hari, entah kenapa, Pulau Tidung yang langsung terbersit di pikiran kami. Ya, Pulau Tidung, salah satu bagian wilayah dari Kepulauan Seribu yang terletak di Jakarta Utara ini memang terkenal akan wisata baharinya.
Sebelum pergi, beberapa minggu sebelumnya, saya dan ketujuh teman saya mencari info sebanyak - banyaknya mengenai wisata Pulau Tidung ini. Dari info yang kami cari tersebut, sampailah kami ke beberapa nomor telepon fasilitator, dan akhirnya kami pilih satu orang fasilitator untuk liburan kami kali ini.
Fasilitator adalah penyedia jasa paket - paket liburan di Pulau Tidung. Tugasnya mempersiapkan lengkap semua kebutuhan wisatawan, mulai dari menyediakan saranatravel untuk keberangkatan, tempat penginapan, makan, instruktur menyelam, penyewaan sepeda, sampai sarana travel untuk kepulangan para wisatawan. Tarif para fasilitator inipun berbeda - beda, tentunya disesuaikan dengan fasilitas yang mereka tawarkan. Tapi untuk liburan low budget seperti yang kami ambil, rata - rata dengan biaya kurang dari Rp 300.000,- per orang, wisatawan sudah dapat menikmati paket liburan yang lengkap dan memuaskan.
Singkat cerita, berangkatlah kami berdelapan  di hari Sabtu untuk menikmati liburan di Pulau Tidung. Rencana waktu liburan kami kali ini adalah dari hari Sabtu sampai hari Minggu. Berkumpul di Cawang pada pukul 05.00 WIB, kami langsung berangkat menuju Muara Angke, tempat kapal yang akan membawa kami ke Pulau Tidung berlabuh.




Sebenarnya untuk mencapai Pulau Tidung bisa dicapai dari dua alternatif tempat keberangkatan, yaitu dari Pantai Marina (Ancol) dengan menggunakan speed boat, dan dari Muara Angke dengan menggunakan kapal kayu bermotor. Tapi karena ini liburan dengan biaya terjangkau, jangan bayangkan kami berangkat dengan menggunakan kapal mewah seperti yang ada di film luar negeri. Jangan juga bayangkan kondisi kapal yang lapang dengan para penumpang yang bisa duduk dengan lega. Untuk dudukpun para penumpang harus bersila agar penumpang lain bisa muat ada di dalam satu kapal.
Tapi tenang saja, meskipun keadaan seperti itu, bayangan liburan menyenangkan sudah menari - nari di kepala kami, dan seketika hilanglah segala kesusahan yang ada.



Saya kurang mengetahui apakah semua kapal diperiksa atau tidak, tapi yang saya lihat dan saya tahu, hanya kapal yang kami tumpangi yang diperiksa dan bermasalah. Pemeriksaan ini berlangsung kurang lebih satu jam. Dan akhirnya kapal diputar balik kembali menuju Muara Angke. Siapa yang rugi? Tentu saja bukan pengemudi yang lalai tersebut, tapi penumpang yang tidak tahu apa - apa dan dibiarkan terluntang - lantung sambil berharap masih ada kapal yang akan berangkat menuju Pulau Tidung. Ya, karena jika hari sudah siang, jarang ada kapal yang berani berlayar dikarenakan ombak yang cukup besar dan kurang bersahabat.
Tapi untunglah liburan kali ini masih menjadi rejeki kami. Setelah sampai kembali di Muara Angke dan menghubungi fasilitator kami di Pulau Tidung, Ia menitipkan kami di kapal yang memang belum berangkat dari pagi, sehingga kami tidak perlu menunggu kapal yang datang di siang hari. Melewati perjalanan yang memakan waktu kurang lebih tiga jam diatas kapal dengan ombak yang cukup memacu adrenalin, akhirnya tibalah kami di Pulau Tidung. Plang besar “Pulau Tidung” yang menjulang dengan tingginya seperti sudah memanggil - manggil kami. Hilanglah sudah semua kekhawatiran dan kesusahan kami selama perjalanan tadi.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, kami langsung menghubungi fasilitator kami. Seorang bapak penduduk lokal yang sangat ramah. Si bapak menuntun kami menuju sepeda sewaan kami masing - masing yang akan membawa kami ke tempat penginapan, sebuah rumah yang tampak sederhana dari luar, tapi ternyata setelah masuk ke dalam, rumah sederhana tersebut dilengkapi spring beddispenser dan air conditioner yang lengkap. Ah, menyenangkan.

Setelah menaruh barang bawaan, makan siang dan istirahat sebentar, kami langsung bergegas menuju rumah fasilitator kami untuk mengambil peralatan menyelam. Ya, kami akan langsung melakukan snorkeling, menjelajahi keindahan bawah laut Pulau Tidung.
Dengan dipandu sebentar oleh instruktur menyelam, kami langsung berangkat menumpang kapal motor kecil menuju ke tengah laut. Di titik - titik tertentu wilayah laut, kita bisa menikmati indahnya biota bawah laut Pulau Tidung yang tak terbayarkan rasanya. Sengatan - sengatan binatang laut pada kulit jadi tak terasa sakit lagi, terbayarkan oleh rasa puas yang didapat.



Sayang, menjelang senja, ombak laut sudah tak bersahabat lagi, yang mengharuskan kami kembali ke daratan menuju penginapan. Ya, istirahat malam ini, karena esok hari liburan indah di Pulau Tidung masih menanti kami.
Di hari minggu, pagi - pagi sekali kami sudah dibangunkan oleh suara aktivitas warga sekitar. Layaknya hunian pada umumnya, pada pagi hari, aktivitas pasar sayur mayur sudah ramai disambangi oleh para ibu yang akan memasak untuk keluarganya.
Setelah sarapan dan menikmati view matahari terbit dari teras rumah, kami berdelapan langsung menuju sisi lain wilayah Pulau Tidung yang belum kami sempat sambangi kemarin.




Sebelumnya kami pikir masih terlalu pagi dan sepi untuk berjalan - jalan mengelilingi pulau. Tapi ternyata salah, jalan - jalan di area pulau sudah sangat ramai oleh wisatawan. Kebanyakan wisatawan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk menikmati keindahan pulau.
Kami melewati sebuah jembatan yang oleh penduduk lokal dinamakan “Jembatan Cinta”. Tapi jangan berharap spot ini sepi pengunjung, karena untuk berjalanpun kami harus berdesak - desakan dengan pengunjung lain. Banyak pengunjung yang antri ingin merasakan sensasi terjun dari lekukan jembatan di ujung dermaga setinggi kurang lebih tujuh meter tersebut menuju ke dasar laut.
Melewati Jembatan Cinta, kami berdelapan berjalan hingga ke ujung jembatan, menuju ke sebuah pulau kecil yang masih menjadi bagian dari Pulau Tidung. Di pulau ini agak sepi dengan pengunjung, mungkin karena letaknya yang cukup jauh dari pulau utama. Dan di pulau kecil inilah kami berdelapan langsung asyik dengan kegiatan masing - masing. Persis seperti anak kecil yang diijinkan untuk tidak tidur siang oleh ibunya, kami langsung kegirangan sekali. Mulai dari bergaya maksimal untuk difoto sebagai dokumentasi perjalanan, membuat istana pasir, sampai berkreasi membuat jebakan dengan menggali pasir yang dalam, kami lakukan bersama. Empat jempol untuk liburan saya kali ini. Luar biasa. Saya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa sebuah liburan, sesederhana atau serumit apapun bisa dilalui dengan indah asal kita niatkan dari hati dan dijalani bersama orang - orang yang tepat. Bahagia itu sederhana, sesederhana liburan saya kali ini di Pulau Tidung.



2 komentar:

  1. gan info fasilitatornya donk..
    gw minat kesana nih..
    oia gw dari arah serang..
    twitter @valenpandu
    tnx before

    BalasHapus
  2. Akomodasi unik diatas air dan sangat baik. Lets cek http://tidunglagoon.com/id/ Layanan juga ok. Selama saya berkali2 berkunjung ke Pulau Tidung, hanya kali ini saya menikmati indahnya laut dan jauh dari keramainan. Anda bisa melihat lautan luas disekeliling Anda. Melangkah keluar pintu saja sudah merupakan kesan yang tidak terlupakan, dan fasilitas yang disediakan adalah yang terbaik. Selamat Mencoba.

    BalasHapus