Sabtu, 04 Juni 2011

PENDERITAAN


Katakan hidup Anda berat, cobaan datang tanpa henti, ada satu pikiran yang harus kita hilangkan agar kita tetap tegar dan bahagia menghadapi kehidupan tersebut dan tidak salah arah dalam menyikapi sebuah penderitaan. 

Apakah pikiran yang harus kita hindarkan tersebut? 

Ya, ada satu paradigma yang sering membuat kita semakin menderita bila sedang dicoba dengan masalah, yaitu paradigma atau pandangan yang menganggap bahwa sebab kita mendapat masalah adalah karena kita sedang DIHUKUM akibat dosa-dosa kita. 

Jadi semakin berat masalah, semakin terpuruk kita dalam kesedihan dan penyesalan tiada habis akan kemungkinan "dosa" yang telah kita lakukan di waktu lampau kita. Semakin berat masalah, semakin panik kita akan kemungkinan dosa besar tak terampuni yang mungkin menjadi penyebab dari masalah tersebut. 

Boleh saya tenangkan diri Anda, pembaca semua, bahwa TUHAN tidak sedang menghukum kita dengan semua masalah yang terjadi pada kita. Bahwa semua penderitaan Anda bukanlah sebuah hukuman. Sekali lagi, penderitaan hidup bukan hukuman. 

Sebaliknya, dengan masalah hidup yang sedang diberikan-Nya pada kita, Tuhan sedang menyiapkan kita untuk sesuatu yang lebih besar. Masalah yang kita hadapi adalah sebuah pelajaran agar kita bisa naik kelas. Saya juga sering dicekoki petuah bahwa doa kita tidak akan terkabul bila kita banyak dosa.
Pandangan ini mungkin benar (saya bilang, cuma mungkin), tapi pandangan ini SANGAT SEMPIT dan dengan gegabah telah berani-beraninya menafsirkan maksud baik Tuhan. 

Arti kata Rabb atau Tuhan dalam kata Allah sebagai Rabbul'alamin alias Tuhan Semesta Alam, andaikata kita tahu, sebenarnya mengandung makna YANG MAHA KUASA MENDIDIK, MENUMBUHKAN & MENJAGA. (Sumber: Al Qur'an & Terjemahnya, Revisi Terbaru, Departemen Agama RI, juz 1, hal 3) Artinya, dengan segala yang DIA takdirkan untuk terjadi pada kita, DIA pada esensinya sedang MENDIDIK kita agar kita bisa TERUS BERTUMBUH. 

Karena memang itulah tujuan Tuhan menaruh kita di dunia ini, agar kita LEARN and GROW from the lessons that HE gives us. Agar kita manusia ini belajar dari semua pengalaman hidupnya dan karenanya bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang lebih baik. Dan sesungguhnya, apapun yang terjadi pada kita, kita selalu ada dalam penjagaan Tuhan

Senantiasa bala` (cobaan) menimpa seorang mukmin dan mukminah pada tubuhnya, harta dan anaknya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki dosa. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan lainnya, dan dinyatakan hasan shahih oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399)

Seorang yang ditimpa musibah hendaklah tahu bahwa di setiap sudut kampung dan kota bahkan setiap rumah, ada orang yang tertimpa musibah. Di antara mereka ada yang terkena musibah sekali dan ada pula yang berkali-kali. Hal itu tidak terputus sampai seluruh anggota keluarga terkena semua. Dengan demikian ia akan merasakan ringannya musibah karena menyadari bukan hanya dia saja yang terkena cobaan.

Jika melihat ke kanan, ia tidak melihat kecuali orang yang terkena musibah. Dan jika melihat ke kiri, ia tidak melihat kecuali orang yang sedih. Bila orang yang terkena musibah tahu bahwa jika dia memerhatikan alam ini tidaklah ia melihat kecuali di tengah-tengah mereka ada yang terkena musibah, baik dengan lenyapnya sesuatu yang dicintai atau tertimpa dengan sesuatu yang tidak mengenakkan. 

Maka dia akan tahu bahwa kebahagiaan dunia hanyalah seperti mimpi dalam tidur atau bayangan yang lenyap. Jika kesenangan dunia membuat tertawa sedikit, ia akan menjadikan tangis yang banyak. Dan tidaklah suatu rumah dipenuhi keceriaan kecuali suatu saat akan dipenuhi ratap tangis. Muhammad bin Sirin berkata: “Tiada suatu tawa kecuali setelahnya akan datang tangis.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar